Tuesday 17 May 2011

Diet Tanpa Lapar dengan Buah Pepaya

pepaya

Banyak orang yang ingin mendapat bentuk tubuh yang ideal tapi tentunya tak ingin merasakan lapar. Anda bisa mencoba diet tanpa lapar dengan mengonsumsi buah pepaya.

Pepaya telah lama dikenal untuk manfaat kesehatan. Pada tahun 1875, dokter Inggris TP Lucas, memulai sebuah rumah sakit di Brisbane, Australia, yang mengobati pasien dengan pepaya.

Pepaya merupakan sumber serat yang baik, folat, vitamin A, karotenoid, lutein, lycopene dan asam amino esensial yang mempengaruhi fungsi sel yang tepat.

Tak hanya untuk terapi pengobatan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang cocok untuk orang yang ingin menurunkan berat badan.

Dilansir Livestrong, Senin (22/11/2010), 1 buah pepaya utuh memiliki kalori yang rendah. Satu buah pepaya ukuran medium panjang 5 inci (12,7 cm) dan diameter 3 inci (7,6 cm) hanya mengandung 119 kalori, kurang dari 0,5 g lemak, 24 g gula alami dan 5,5 g serat.

Pepaya juga merupakan menu diet yang dapat menurunkan berat badan tanpa membuat perut lapar. Serat yang tinggi dan kadar air dalam buah pepaya dapat mengisi dan membantu membuat perut tetap merasa kenyang.

Selain itu, menurut Dr David A. Kessler, mantan komisaris dari FDA dalam buku 'The Doctor's Book of Food Remedies', pepaya mengandung papain (enzim hidrolase sistein protease) yang dapat membantu dalam pencernaan dengan memecah protein. Protein ini akan membantu Anda merasa tetap puas dan kenyang.

Pepaya juga memiliki vitamin E empat kali lebih banyak, 33 persen vitamin C lebih banyak, 50 persen kalium lebih banyak dan kalori lebih sedikit daripada jeruk.

Kandungan vitamin C dalam buah pepaya juga membantu memberikan cadangan energi. Vitamin C pada pepaya juga dapat membantu orang untuk mendapatkan tidur yang baik, sehingga bisa mendukung program diet yang dilakukan.

Bagian yang penting dari pepaya bukan hanya daging buahnya saja. Biji, kulit kayu, daun serta kulit buahnya juga mengandung unsur yang tidak hanya bergizi, tetapi memiliki sifat terapeutik (berkhasiat untuk terapi).

0 comments:

Post a Comment